PEMROGRAMAN JARINGAN DENGAN MEMANFAATKAN MIDDLEWARE ORB (OBJECT REQUEST BROKER )
Nama Kelompok :
- Elsa Marisi
Manurung (12110344)
- Elyda Azarya (12110353)
ABSTRAKSI
Dalam
pemrograman client server tingkat lanjut, memungkinkan untuk membangun sebuah aplikasi
dengan dasar platform pemrograman yang berbeda-beda. Untuk membangun aplikasi
itu maka dibutuhkan sebuah lapisan yang bisa menghubungkan platform pemrograman
yang berbeda, lapisan yang di maksudkan adalah ‘middleware’.
Middleware
pada tataran implementasi merupakan sebuah paket program instan yang dipakai
pada suatu platform permograman tertentu, sedangkan pada tataran konsep,
middleware merupakan sebuah lapisan untuk lalulintas penghubung komunikasi
antar objek dari sistem yang berbeda. Ada beberapa jenis middleware, seperti
ORB (Object Request Broker), RMI (Remote Method Invocation), dan MOM (Message
Oriented Middleware).
Pada
tulisan ini akan dibahas tentang pemahaman dan tujuan umum dari middleware,
lingkungan komputasi dari middleware, memahami kebutuhan middleware, serta
mengenal contoh-contoh middleware.
DAFTAR ISI
JUDUL
ABSTRAKSI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Batasan Masalah
1.3
Tujuan Penulisan
1.4
Metode Penulisan
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Pengertian Middleware dan Enterprise
ApplicationIntegration
2.2
Middleware ORB dalam framework CORBA
2.3
Software CORBA – ORB
2.4
Pengertian Interface Definition Language (IDL)
BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN
3.1 Perancangan Jaringan Menggunakan Middleware CORBA-ORB
3.2 Implementasi Aplikasi
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Untuk membangun sebuah aplikasi client server multi platform programming adalah
dengan memanfaatkan middleware. Middleware bisa dijelaskan pada 2 tataran,
yaitu tataran konsep / paradigma dan tataran aplikasi pemrograman.
·
Pada tataran konsep, middleware digunakan sebagai
jembatan atau penghubung dua atau lebih aplikasi yang memiliki perbedaan. Middleware
kadang disebut sebagai plumbing
karena middleware digunakan untuk menghubungkan 2 bagian dari sebuah aplikasi
dan digunakan untuk melewatkan data diantara mereka.
·
Pada tataran implementasi, middleware adalah
sebuah paket program instan yang digunakan untuk menghubungkan dua program yang
berbeda platform atau produk/vendor.
Beberapa
jenis middleware yang bisa digunakan untuk pemrograman adalah ORB, RPC, RMI,
DCE, dan MOM. Produk Middleware biasanya di pakai oleh sebuah arsitektur atau
framework pemrograman.
1.2 Batasan Masalah
Berdasarkan
masalah diatas maka batasan masalah pada penulisan ini adalah pada pemanfaatan middleware ORB (Object
Request Broker)
1.3 Tujuan Penulisan
Pembuatan
penulisan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan lebih tentang konsep
pemrograman jaringan dengan memanfaatkan middleware ORB (Object Request Broker).
1.4 Metode Penulisan
Metode
yang digunakan dalam penulisan ini
diperoleh dari studi pustaka dengan mencari bahan dasar sebagai acuan teori dan
bahan dari beragai buku dan situs-situs terpercaya pada internet serta beberapa
referensi yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas penulis.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Middleware dan
Enterprise ApplicationIntegration
Middleware
adalah sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi
(application layer) dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer-layer TCP/IP
. Middleware bisa juga disebut protokol. Protokol komunikasi middleware
mendukung layanan komunikasi aras tinggi. Biasanya program middleware menyediakan layanan
pesan (messaging services) sehingga aplikasi-aplikasi yang berbeda-beda itu
dapat berkomunikasi. Sistem middleware mengikat aplikasi-aplikasi yang
terpisah. Penggunaannya dalam aplikasi bisnis dikenal sebagai Enterprise
Application Integration (EAI).
Middleware
EAI membuat penghubung antara aplikasi-aplikasi dalam berbagai cara, namun
secara umum cara ini diistilahkan sebagai transformasi dan routing data dan
mengatur aliran proses bisnis. Ada implikasi dalam hal ini bahwa
aplikasi-aplikasi itu ber ada dalam sebuah dunia heterogenitas – perbedaan
platform operasi, pemisahan model data dan penyimpan data, heterogenitas
jaringan dan protocol komunikasi.
2.2 Middleware ORB dalam
framework CORBA
CORBA
(Common Object Request Broker Architecture) adalah sebuah standar system
terdistribusi yang dikembangkan oleh OMG (Object Management Group), yaitu
sebuah konsorsium yang terdiri dari lebih dari 800 perusahaan untuk membantu
dalam pemrograman objek-objek terdistribusi. Hal yang penting untuk dicatat
bahwa CORBA hanya sebuah spesifikasi untuk membuat dan menggunakan objek-objek
terdistribusi, CORBA bukan sebuah produk atau bahasa pemrograman.
Vendor-vendor
yang ingin membuat produk-produk yang mengikuti spesifikasi CORBA dapat bebas
untuk melakukannya. Tetapi yang perlu ditekankan/diyakinkan adalah bahwa
vendor-vendor tersebut mengikuti spesifikasi CORBA secara persis sama. Hal ini
agar semua produk yang dihasilkan vendor-vendor tersebut memiliki keselarasan
dengan CORBA (CORBA compliant), sehingga satu sama lain dapat berinteraksi. Hal
lain yang perlu diingat bahwa CORBA independent
terhadap bahasa pemrograman selama bahasa-bahasa pemrograman tersebut memiliki
pemeta (mapping) dari bahasa definisi interface dalam CORBA.
CORBA
merupakan sebuah spesifikasi middleware yang ideal untuk mendukung dan
mengaplikasikan sistem komputer terdistribusi. Arsitektur CORBA berbasis pada
model objek. Model ini berasal dari abstraksi inti model objek yang
didefinisikan oleh OMG dalam sebuah petunjuk OMA (Object Management
Architecture), yang dapat ditemukan dalam .
Beberapa
hal penting yang perlu dicatat bahwa CORBA berbeda dengan pemrograman objek
serupa adalah:
1. Objek-objek CORBA
dapatberjalandalamberbagai platform.
2. Objek-objek CORBA
ditempatkan di manapundalamjaringan.
3. Objek-objek CORBA dapat
ditulis dalam beberapa bahasa pemrograman yang memiliki pemeta IDL (IDL
mapping).
Bersifat
open, maksudnya bahwa CORBA bisa dipakai oleh setiap orang yang ingin
menggunakan standarisasi CORBA ini. Sehingga akan muncul perbedaan-perbedaan
dalam menggunakannya, seperti perbedaan platform ataupun bahasa pemrograman.
Tetapi hal ini justru menjadi kelebihan CORBA bahwa CORBA mampu
mengkomunikasikan sistem yang memiliki perbedaan-perbedaan tersebut.
CORBA
merupakan sebuah arsitektur yang menyediakan sebuah framework crossplatform
untuk membangun dan mengembangkan sistem objek terdistribusi. Ide utama
dibelakang CORBA adalah sebuah perangkat lunak perantara (intermedier) atau
disebut middleware yang mengatur dan menyebarkan akses request ke sekumpulan
data tertentu. Perangkat lunak perantara ini adalah Middleware ORB (Object
Request Broker).
ORB
melakukan interaksi dan membuat request ke berbagai macam objek. ORB ini
terletak diantara layer data dan layer aplikasi dalam susunan arsitektur
jaringan 7 layer model OSI. Tujuan CORBA adalah untuk membuat pemrograman lebih
mudah dengan membuat aplikasi berbasis CORBA yang sangat portable. Untuk
melihat lebih detail tentang arsitektur CORBA dan ORB berada didalamnya, maka
CORBA memiliki sebuah arsitektur yang disebut OMA (Object Management Group).OMA
mengelompokkan jenis-jenis interak si antar program untuk memudahkan penyediaan
dukungan.
OMA
melakukan strukturisasi dunia aplikasi ke dalam dua kelompok besar: kategori
layanan CORBA (CORBAservices) dan kategori fasilitas CORBA (CORBAfacilities).
Layanan CORBA menyediakan fungsi-fungsi dasar yang digunakan oleh hampir setiap
obyek dalam berbagai aplikasi. Fungsi-fungsi ini biasanya bersifat generik dan
tidak tergantung pada jenis domain aplikasi. Sebagai contoh adalah layanan
penamaan (naming service). Bayangkan bila memerlukan sebuah layanan tapi tidak
tahu kemana harus mencari server yang menyediakan layanan tersebut. Layanan penamaan
dapat membantu layaknya sebuah "halaman kuning" (yellow pages) ; dia
bisa menyiarkan direktori layanan yang terdaftar padanya. Karena sifatnya yang
generik, layanan penamaan dapat digunakan oleh aplikasi dari berbagai domain.
Ada
dua jenis fasilitas: horizontal, yang diperlukan oleh berbagai jenis domain
(misalnya, user-interface), dan vertikal, yang berlaku khusus untuk domain
tertentu. Fasilitas horizontal fungsinya mirip dengan layanan CORBA, tetapi
beroperasi pada level yang lebih tinggi karena berhubungan langsung dengan
aspek fungsional dari aplikasi. OMG secara terus-menerus melakukan standarisasi
terhadap interface untuk komponen-komponen di masing-masing kategori. Semakin
banyak layanan dan fasilitas yang distandarisasi, semakin mudah untuk mencapai
komputasi terdistribusi berbasis komponen dalam berbagai bidang secara plug-and
-play, tanpa terganggu oleh masalah heterogenitas.
2.3 Software CORBA-ORB
Ada
banyak software CORBA-ORB baik yang free dan opensource maupun yang komersil.
Yang akan digunakan disini adalah software ORB dari Java yang disebut Java-ORB
dan JAC-ORB dari Fu Berlin / Xtradine. Keduanya berbasis Java.
Ketika masuk
ke pemrograman secara teknis maka yang perlu diketahui adalah sebuah bahasa
interface yang digunakan untuk menghubungkan berbagai macam aplikasi. Bahasa
ini disebut Interface Definition Language (IDL). Untuk mengenal tentang IDL
maka berikut adalah pembahasan tentang IDL.
2.4 Pengertian Interface
Definition Language (IDL)
IDL
adalah sebuah bahasa yang menggambarkan objek-objek interface dalam sebuah
aplikasi CORBA.
IDL
mendefinisikan tipe-tipe objeknya dengan mendefinisikan interface-interfacenya.
Sebuah interface terdiri dari sekumpulan nama operasi dan parameter-parameter
untuk operasi-operasi tersebut. Catatan bahwa IDL hanya digunakan untuk
menggambarkan interface, dan bukan sebuah implementasi. IDL bukan pula bahasa
pemrograman. Melalui IDL, sebuah implementasi objek tertentu memberitahukan
pada client tentang operasi-operasi apa saja yang tersedia dan memberitahukan
bagaimana cara untuk mengambilnya. Dengan definisi IDL, objek-objek CORBA harus
dipetakan ke beberapa bahasa pemrograman yang akan digunakan untuk membangun
aplikasi client dan juga server.
Beberapa
bahasa pemrograman yang memiliki pemeta IDL (IDL mapping) adalah C, C++, Java,
Smalltalk, Lisp, Basic, Pascal dan Python. Setelah mendefinisikan sebuah
interface untuk objek-objek dalam IDL, programmer bebas untuk
mengimplementasikan objek-objek dengan menggunakan bahasa pemrograman yang
sesuai yang memiliki pemeta IDL. Sebagai sebuah protokol kompiler, IDL bisa
digambarkan sebagai berikut:
III. ANALISA DAN PEMBAHASAN
3.1 Perancangan Jaringan
Menggunakan Middleware CORBA-ORB
Untuk
membangun aplikasinya ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam hal
pemrograman menggunakan middleware CORBA-ORB.
1. Membuat rancangan dan analisa
kebutuhan system
2. Men-download software
yang akan digunakan (software yang akan digunakan adalah Java-ORB dan JAC-ORB)
3. Coding atau
melakukanlangkah-langkah teknis pemrograman
Untuk
membangun pemrograman jaringan dengan Middleware CORBA-ORB, makaperlu dianalisa
terlebih dahulu hal-hal yang diperlukan sebelum masuk ke langkah
coding/pemrograman. Sesuai dengan tujuan yang ingin dibuat adalah aplikasi yang
melakukan koneksi melalui ORB, dan bias menunjukkan aplikasi yang terpisah dan
berbeda platform.
Dari
penjelasan diatas terlihat bahwa ada 2 aplikasi yang jalan di dua platform
pemrograman yang berbeda. Platform yang akan digunakan adalah Java-ORB dan
Jac-ORB. 2 aplikasi tersebut juga akan diinstal pada platform sistem operasi
yang berbeda. Sistem operasi yang akan digunakan adalah Linux untuk Jac-ORB dan
Windows untuk Java-ORB.
Dua
aplikasi itu pun berada pada mesin yang berbeda. Disisi lain client pun akan
menggunakan platform yang berbeda dengan server-nya. Jika ingin mengakses
Server Java-ORB, maka yang akan digunakan adalah ORB Name Product Bhs Pemrogrmn
Licence JAVA ORB SUN MicroSystem Java Free VisiBroker Visigenic/Borland Java,
C++, Delphi Evaluation JacORB Fu Berlin/XTRADyneJava Free MICO Mico.org/GPL
Soft. C++ Free ISP Rusian Univ C++ Free ORBacus IONA Java, C++ Free OMNIORB
OMNI Java, C++ Evaluation VBORB Visual Basic Free MTdORB Phyton Phyton Free.
Aplikasi Client yang dibuat dengan JAC-ORB. Sedangkan jika client ingin
mengakses aplikasi yang ada di platform JAC-ORB, maka akan digu nakan aplikasi
client yang dibangun dengan Java-ORB.
3.2 Implementasi Aplikasi
Beberapa
langkah yang harus dilakukan untuk implementasi aplikasi sesuai dengan
arsitektur diatas adalah :
1. Membuat bahasa definisi IDL
2. Membuat aplikasi Server
3. Membuat Aplikasi Client
4. Mengkompilasi semua class yang telahdibuat
Contoh
kasus ini adalah program jumlah() dan kurang() untuk server Java-ORB dan program
kali() dan bagi() untuk server JAC-ORB. Dua file tersebut kemudian dikompilasi
dengan menggunakan IDL Compiler yang dimiliki oleh Java- ORB dan JAC-ORB.
Langkah
berikutnya membuat aplikasi server untuk kedua ORB yang digunakan. Dua file
server diatas sebelum diinstallkan di dua komputer server yang berbeda terlebih
dulu di kompilasi. Karena secara default Client tidak bsa mengakses kedua
server tersebut, maka langkah berikutnya adalah membuat aplikasi Client dengan
CORBA (JAVA-ORB dan JAC-ORB) sebagai Middleware. Setelah CORBAdijalankan,
Client dapat mengakses kedua server tersebut.
Hasil akhir
dari percobaan ini adalah terbukti bahwa CORBA dapat menghubungkan server
sebagai middleware yang berbeda platform dengan client.
IV. PENUTUP
Kesimpulan
yang diperoleh dari hasil penulisan makalah ini yaitu : Middleware CORBA-ORB
bisa membangun dua buah sistem untuk bisa saling melakukan interoperasi.
Kemudian Middleware CORBA-ORB juga sangat membantu untuk pengembangan skala
program aplikasi. Dan kesimpulan yang terakhir Middleware CORBA-ORB dapat
memudahkan untuk pengembangan tim developer.
DAFTAR PUSTAKA
-
Mahmoud H., Qusay , Distributed Programming With Java, Manning, 2000.
-
SomantriMaman. Konsep pemograman Jaringan dengan memanfaatkan
jaringan Middleware ORB
-
http://restuanjani.blogspot.com/2013/11/tugas-middleware-telematika-pengantar.html
No comments:
Post a Comment