Artikel ini berisikan tentang Teknologi Sistem Informasi...

Wednesday, December 4, 2013

Tugas Manajemen Data


PENGEMBANGAN SISTEM REMOTE ACCESS JARINGAN BERBASIS CLIENT SERVER (MANAJEMEN DATA TELEMATIKA)


Nama Kelompok :

-         Elsa Marisi Manurung (12110344)
-         Elyda Azarya (12110353)



ABSTRAKSI

Kata Kunci : Manajemen Data Telematika, Client Server, Sistem Remote Access Jaringan

Penerapan jaringan komputer pada laboratorium jaringan komputer membutuhkan sistem manajemen jaringan, fungsi manajemen jaringan menggunakan sistem remote access ialah sebagai aplikasi manajemen sebuah jaringan agar bisa memonitor dan mengontrol suatu jaringan dari lokasi tertentu pada jaringan berbasis client server, Tujuan penelitian adalah membuat aplikasi sistem remote access untuk mengontrol beberapa client yang sedang aktif didalam jaringan dan melengkapi fungsi manajemen jaringan komputer lokal. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode RSJK (Rekayasa Sistem Jaringan Komputer) untuk analisis rekayasa sistem jaringan Lokal dan Pengembangan perangkat lunak menggunakan metode The Linear Sequential untuk perancangan antar muka remote acces. Rancangan jaringan komputer lokal berbentuk client server dengan topologi star. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat lunak yang dikembangkan ini dapat membantu mempermudah administrator jaringan melakukan pemantauan terhadap penggunaan komputer dengan memanfaatkan jaringan, Stabilitas aktifitas yang terjadi pada jaringan bisa terpantau oleh Administrator server (Tutor) meskipun jumlah tutor terbatas sehingga proses evaluasi praktikum bisa terpantau tanpa langsung menemui secara langsung ke tempat komputer client, Manfaat jaringan komputer seperti resource sharing, efektif dan efisien dan hingga menekan biaya operasional menjadi alasan penting dalam munculnya teknologi jaringan oleh karena itu agar pemanfaatan teknologi jaringan komputer bisa maksimal maka penting sekali menerapkan sistem manajemen jaringan bagi seorang administrator pada jaringan lingkup LAN atau lingkup jaringan besar agar setiap kesalahan dalam rekayasa sistem jaringan bisa terhindari seminimal mungkin.

Daftar Pustaka (2012-2013)


DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul.............................................................................................................................i
Abstraksi....................................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
Bab I  PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1  Latar Belakang...........................................................................................................1

Bab II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................2
2.1 Jaringan Komputer...................................................................................................2
2.2 Remote Access.........................................................................................................2
Bab III ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................3
           3.1 Desain Sistem............................................................................................................3
    3.2 Diagram Alir Remote Access.....................................................................................3

    3.3 Pengkodean................................................................................................................6
  
    3.4 Testing dan Implementasi Sistem..............................................................................6

    3.5 Review & Evaluation...............................................................................................10

Bab IV PENUTUP...................................................................................................................11
           4.1 Kesimpulan..............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12





BAB I
PENDAHULUAN


1.1   Latar Belakang

Pengembangan aplikasi sistem remote access menjadi alternatif dalam manajemen jaringan komputer, baik pengelolaan kegiatan praktikum, evaluasi kegiatan praktikum sampai kegiatan maintenance, prinsip remote access sejalan dengan pengembangan jaringan berbasis client dan server dimana client di ibaratkan sebagai peserta praktikan dan server sebagai tutor (asisten praktikan).
Sebelumnya aplikasi sejenis sistem remote access telah dirancang dan diterapkan diberbagai bidang seperti bidang perkantoran, pendidikan, dan pemerintahan. Di bidang perkantoran contohnya Pengembangan Perangkat Lunak Pemantauan Jarak Jauh (Remote Monitoring (Handaya, 2005), dibidang pendidikan contohnya Analisis Dan Desain Sistem Resource Monitoring Pada Jaringan Komputer Berbasis Protokol TCP/IP (Indra, Dkk, 2004) dan dibidang pemerintahan contohnya Rancang Bangun Aplikasi Remote untuk Administrasi LAN (Hermoko, Dkk, 2006).
Aplikasi sistem remote access yang telah dirancang diatas terdapat beberapa kekurangan dan beberapa permasalahan seperti kurangnya fitur/fasilitas dalam memenuhi syarat manajemen jaringan.
Oleh karena itu aplikasi remote access ini memerlukan pengembangan lagi diantaranya pengembangan fitur monitoring desktop client hal ini berkaitan dengan alternatif solusi dari permasalahan pengawasan berbagai komputer yang terhubung didalam jaringan, monitoring network client dan masalah otoritas keamanan aplikasi berupa manajemen password user didalam aplikasiserver agar tidak terjadi penyalahgunaan aplikasi, serta kebanyakan perangkat lunak remote access yang telah ada selama ini lebih mengutamakan fasilitas utama pada server, tetapi disuatu saat mungkin fitur dari client juga perlu dikembangkan seperti fasilitas fiturchating dengan administrator, fitur remote file dari client ke server, dan fitur File Transfer Protocol (FTP) untuk memudahkan setiap client yang membutuhkan alat komunikasi data di dalam jaringan hal ini berkaitan dengan alternatif solusi dari permasalahan proses komunikasi data. Tujuan umum dari penelitian ini ialah mengembangkan aplikasi sistem remote access jaringan berbasisclient server, bertujuan untuk mengembangkan fasilitas server meliputi : file sharingmonitoring desktop clientnetwork monitordan keamanan aplikasi. fasilitas client meliputi : chatting dari client ke serverremote file manager LAN (Local Area Network), dan FTP (File Transfer Protocol).




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jaringan Komputer
Jaringan didefinisikan oleh Wirija (2002) adalah Jika Komputer dimana anda bekerja
berhubungan dengan komputer lain dan peralatan lain sehingga membentuk suatu group, Jadi sistem jaringan (Networking system) dapat disimpulkan bahwa bagaimana komputer tersebut bisa saling berhubungan serta mengatur sumber yang ada.


2.2  Remote Access
Remote access didefinisikan oleh Utomo, Dkk (2010), Remote access merupakan sistem yang bisa digunakan dalam pengendalian suatu manajemen jaringan, dimana administrator dapat dengan mudah mengontrol dan mengawasi komputer client, berinteraksi dengan user, backup data, atau aktifitas lainnya. Sedangkan menurut Dhawan (1998) dalam Eliminate Guess Work (2010), Remote Access adalah kemampuan untuk terhubung dengan resource pada suatu network sentral dari suatu lokasi.
Ini berarti menggunakan sebuah PC dan modem di satu tempat, lewat kabel telepon, terhubung ke suatu PC atau server pada network utama suatu perusahaan.
Secara umum aplikasi remote access mempunyai beberapa fungsi dalam manajemen jaringan, menurut wahana dan andi (2010), dalam bukunya Cara Jitu Pengelolaan Jaringan Windows dengan Remote Desktop dan Administration, ada beberapa kegunaan remote access/Remote Desktop yang lazim diantaranya;
- Mengendalikan komputer lain dari lokasi yang remote, misalnya untuk mengakses software
   di komputer yang ada di divisi atau bagian lain di perusahaan oleh pengguna technical
   support perusahaan diruang kerjanya.
- Mematikan komputer dari jarak jauh.
- Menghidupkan ulang komputer/restart dari jarak jauh.
- Memodifikasi setting registry komputer lain dari jarak jauh.
- Mengawasi penggunaan komputer lain dari jarak jauh.
- Membantu pengguna lain memecahkan masalah di PC-nya dari jarak jauh.
- Mengawasi penggunaan program berjalan / internet dari jarak jauh.
- Pemeliharaan (maintenance) komputer dari jarak jauh.
Sharing resource dari jarak jauh.




BAB III
ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1  Desain Sistem

Sebagai upaya untuk memperjelas cara kerja sistem yang akan dibuat, maka perlu disajikan diagram perancangan sistem secara umum dan khusus. Dengan melihat kelemahan serta kebutuhan sistem yang berkaitan dengan tool administrator jaringan baik untuk aplikasi Tutor (Admin Server) maupun Peserta Praktikan (User/Client).

1.      DFD level 0
Pada gambaran ini menunjukan apa saja yang dilakukan oleh seorang admin didalam menu sistem aplikasi server remote access, yaitu melakukan ping network untuk mengetahui host-host yang aktif, sesi koneksi ialah untuk menghubungkan dengan aplikasiclient, kendali file explorer dari server, komunikasi chat dan pesan, dan kendali registry windows client seperti shut down,restart, logoff, hide menu windows,taskbar, dan mengatur password login, monitoring aktifitas melalui capture/perekaman desktop serta monitoring aplikasi yang sedang berjalan di komputer client. Sedangkan pada user/client aktifitas yang bisa dilakukan didalam menu sistem aplikasi client remote access ialah chating Remote file manager, dan menu File Transfer Protocol (FTP).





Gambar 1. DFD Level 0

3.2 Diagram Alir Remote Access

1.      Diagram Alir Proses Pembentukan Sistem Remote dari Server ke Client



Gambar 2. Diagram Alir Proses Pembentukan Sistem Remote dari Server ke Client.

2.      Diagram Alir Proses Pembentukan Sistem Remote dari Client Ke Server
Sedangkan untuk diagram alir proses pembentukan sistem remote dari client ke server ialah sebagai berikut.

Gambar 3. Diagram Alir Proses Pembentukan Sistem Remote dari Client ke Server




3.3  Pengkodean

Tahap selanjutnya dalam pengembangan aplikasi sistem remote access ini ialah pembuatan code, Pengkodean merupakan proses menterjemahkan desain ke dalam suatu bahasa yang bisa dimengerti oleh komputer. Pengkodean program aplikasi sistemremote access ini terbagi kedalam dua bagian, yaitu code program server dan code program client. Bagian ini hanya menjelaskan sumber setiap code yang dikembangkan disetiap form yang terdapat pada aplikasi server dan client, termasuk didalamnya untukcode pada module untuk selengkapnya code apkikasi remote acccess ini selanjutnya bisa hubungi penulis lewat email. Dan setiapcode didapat dari beberapa buku dan sumber forum programing Visual Basic dengan mengikuti aturan dan kaidah pengutipan danpengembangan listing program, Amperiyanto (2009), VB Opensource (2012), Programer VB Indonesia (2012).


3.4 Testing dan Implementasi Sistem

Pengujian (Test) perangkat lunak Remote Access dilakukan terhadap beberapa fungsi yang berhasil dikembangkan saja meliputi aplikasi Server dan Client, dengan menggunakan metode pengujian Blackbox testing menurut Pressman (2001) dan menurut sukamto (2008), secara teknis didalam melakukan pengujiannya, aplikasi ini dicoba dalam suatu jaringan secara Client Server dengan topologi StarBlackbox testing terfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak.

Blackbox testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut:
1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada
2. Kesalahan antarmuka (interface errors)
3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data
4. Kesalahan performansi (performance errors)
5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.
Langkah tersebut selanjutnya akan dibahas hingga pengujian akses database. Pengujian aplikasi Server meliputi pengujian fungsisystem tray, Network Monitor, Capture Desktop, dan Password Management. Sedangkan untuk aplikasi Client pengujian dilakukan pada fungsi Remote

File Manager, fungsi Chatting dan File Transfer Protocol

1. Testing Fungsi System Tray
Pada aplikasi server dan client dikembangkan fungsi system tray pengujian berhasil dilakukan seperti gambar berikut :


Gambar 4. Hasil Testing Fungsi System Tray Aplikasi Server
2. Testing Fungsi Network Monitor

Testing fungsi network monitor dikembangkan pada aplikasi
manajemen pengawasan stabilitas jaringan.



Gambar 5. Testing Fungsi Network Monitor Aplikasi Server

3. Testing Fungsi Capture Desktop

Testing fungsi network monitor dikembangkan pada aplikasi server manajemen pengawasan stabilitas jaringan.

Gambar 6. Testing Fungsi Capture Desktop Aplikasi Server





4. Testing Fungsi Password Management
Fungsi password management dikembangkan pada aplikasi server yang bertujuan agar tidak terjadi penyalahgunaan aplikasi dari server, sehingga hanya administrator yang telah ditugaskan

Gambar 7. Testing Fungsi Password Management Aplikasi Server


5. Testing Fungsi Remote File Manager Client

Pengujian dilakukan dengan client menentukan IP server dan port server yang akan diremote file-nya, fitur remote file manager pada aplikasi client berbeda dengan fitur kendali explorer server, hal ini dimaksudkan agar tidak sembarang server (tutor). Pengujian dilakukan dengan status koneksi telah mengijinkan koneksi remote file maka hasilnya seperti berikut:

Gambar 8 Testing Fungsi Remote File Manager Client


6. Testing Fungsi Chatting ke Server

Fitur chatting client hanya diperuntukan untuk berkomunikasi dengan admin server (Tutor), hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi diskusi atau tukar hasil pekerjaan antar peserta praktikan.

Gambar 9 Testing Fungsi Chatting Aplikasi Client


7. Testing File Fungsi Transfer Protocol.
Pengujian File Transfer protocol dilakukan disaat komputer Client terhubung ke Internet dengan terlebih dahulu memulai (button Start Internet Session) untuk melakukan file transfer terhadap salah satu web server, ambil contoh penulis menggunakan dengan IP 31.170.160.90 jika username dan password sudah terisi dengan benar maka koneksi terhadap web server bisa berjalan, direktori file protocol ini baru dikembangkan hingga fitur download dan upload.

Gambar 10 Testing Fungsi File Transfer Protocook Aplikasi Client


3.5  Review dan Evaluation
Meninjau kekurangan sistem pada laboratorium komputer yang menerapkan sistem jaringan  lokal area beberapa kekurangan seperti permasalahan fungsi manajemen jaringan dari server, kendali, pengawasan, serta kekurangan dari permasalahan komunikasi data dari client. Maka dengan pengembangan sistem remote access ini beberapa fungsi praktikan dapat terakomodasi, dari sisi administrator server (Tutor Praktikan) dapat dengan mudah melakukan pengawasan, kendali dan evaluasi praktikum, dari sisi client (Peserta Praktikan) komunikasi data menjadi mudah.




BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil Tinjauan teoritis, Analisis serta Desain sistem Remote Access yang telah diuraikan, kesimpulan dari hasil penelitian yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1.      Perangkat lunak yang dikembangkan ini dapat membantu administrator jaringan untuk melakukan pemantauan terhadap penggunaan komputer dalam jaringan.
2.      Stabilitas aktifitas yang terjadi pada jaringan bisa terpantau oleh Administrator server (Tutor) meskipun jumlah tutor terbatas sehingga proses evaluasi praktikum bisa terpantau tanpa langsung menemui secara langsung ke tempat komputer client (Peserta Praktikan).
3.      Manfaat jaringan komputer seperti resource sharing, efektif dan efisien dan hingga menekan biaya operasional menjadi alasan penting dalam munculnya teknologi jaringan oleh karena itu agar pemanfaatan teknologi jaringan komputer bisa maksimal maka penting sekali menerapkan sistem manajemen jaringan bagi seorang administrator pada jaringan lingkup LAN atau lingkup jaringan besar agar setiap kesalahan dalam rekayasa sistem jaringan bisa terhindari seminimal mungkin.
4.      Beberapa fitur yang telah dikembangkan akan mengakomodasi beberapa tugas Tutor dalam memanajemen jaringannya.
5.      Pengembangan aplikasi sistem remote access dilakukan pada aplikasi client dan aplikasi server yang memuat menu-menu pilihan dengan menyesuaikan kebutuhan client dan administrator server, sehingga mudah mengoperasikannya.


DAFTAR PUSTAKA




[1] Rosa Ariai Sukamto (2008) Black-Box Testing Retrived Februari 2012, Sumber: :
      



http://kikifirmansyah.blog.upi.edu/2009/10/01/black-box-testing/.


[2] (Jurnal Online Sistem) Anindito, “Akuisisi Data dan Pengendalian Jarak Jauh Jaringan
      

Menggunakan TCP/IP”,Vol 1, Jurnal Teknologi Industri, (2000)




















Tuesday, November 26, 2013

Tulisan OPEN SERVICE GATEWAY INTIATIVE (OSGi)

OPEN SERVICE GATEWAY INTIATIVE (OSGi)


OSGi merupakan kependekan dari Open Services Gateway initiativedan merupakan sebuah modul system dan sercice platform untuk pemrograman java yang mengimplementasikan komponen model yang komplit dan dinamik.

Spesifikasi OSGi


OSGi sekarang digunakan dalam aplikasi mencakup telepon seluler sampai dengan Eclipse IDE (Open Source). Spesifikasi OSGi dikembangkan oleh para anggota dalam sebuah proses terbuka (open process) dan dibuat tersedia untuk umum tanpa biaya apapun (free of charge) dibawah lisensi spesifikasi OSGi (OSGi Specification Licence). OSGiAlliance memiliki program penyesuaian yang hanya terbuka untuk anggota saja. Pada November 2010, ada tujuh implementasi framework OSGi. Sebuah halaman terpisah mencantumkan baik dari tersertifikasi maupun non-sertifikasi  implementasi spesifikasi OSGi, yang meliputi framework OSGi dan spesifikasi OSGi lainnya.


Arsitektur OSGi



 

     Setiap framework yang menerapkan standar OSGi, menyediakan suatu lingkungan untuk modularisasi aplikasi ke dalam kumpulan yang lebih kecil. Setiap kumpulan adalah berhubungan erat, koleksi class yang dapat dimuat secara dinamis, jars, dan file-file konfigurasi yang secara eksplisit menyatakan dependensi eksternal mereka (jika ada). 

     Frameworknya dibagi secara konseptual dalam bidang-bidang berikut:

  • Bundles
Bundles adalah komponen jar normal dengan header yang lebih jelas.
  • Services
Layanan yang menghubungkan lapisan kumpulan (bundle / bundel) dalam cara yang dinamis dengan menawarkan model cetak-temukan-ikat untuk antar muka sederhana Java lama atau objek sederhana java lama.
  • Services Registry
API untuk jasa manajemen (Service Registration, Service Tracker dan Service Reference).
  • Life-Cycle
API untuk manajemen siklus hidup untuk (instal, start, stop, update, dan uninstall) bundel.
  • Modules
Lapisan yang mendefinisikan enkapsulasi dan deklarasi dependensi (bagaimana sebuah kumpulan (bundle / bundle) dapat mengimpor dan mengekspor kode).
  • Security
Layer yang menangani aspek keamanan dengan membatasi fungsionalitas kumpulan untuk kemampuan yang sebelumnya telah didefinisikan.
  • Execution Environment
Mendefinisikan metode dan kelas apa yang tersedia dalam platform tertentu. Tidak ada daftar tetap eksekusi lingkungan, karena dapat berubah seiring Java Community Process menciptakan versi  dan edisi dari Java. Namun, set berikut saat ini didukung oleh sebagian besar OSGi implementasi:

-         CDC-1.0/Foundation-1.0
-         CDC-1.1/Foundation-1.1
-         OSGi/Minimum-1.0
-         OSGi/Minimum-1.1
-         JRE-1.1 JRE-1.1
-         From J2SE-1.2 up to J2SE-1.6

Struktur OSGi


Struktur OSGi digambarkan melalui model lapisan (layer) sebagai berikut:


Sumber :http://heavenizzzed.blogspot.com/2013/01/osgi-tugas-pengantar-telematika.html

Tulisan MANAJEMEN DATA TELEMATIKA

MANAJEMEN DATA TELEMATIKA

Apa yang pengertian dari ”Manajemen data Telematika”.

            Manajemen data menurut DAMA (Demand Assigned Multiple Access), adalah pengembangan dan penerapan arsitektur, kebijakan, praktik, dan prosedur yang secara benar menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Jadi, Manajemen data telematika merupakan prosedur yang menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan bantuan telematika.
            Didalam manajemen data telematika ini, di bagi-bagi menjadi 3,kategori yaitu :
1. Manajemen data sisi klien
2. Manajemen data sisi server
3. Manajemen data base sistem perangkat bergerak

Client-Server

Client-Server merupakan sebuah kemampuan dan layanan komputer untuk meminta request dan menjawab request data ke komputer lain. Setiap instance dari komputer yang meminta layanan / request disebut sebagai client dan setiap instance yang menyediakan/memberikan layanan atau menjawab request disebut server. Data yang diminta oleh client diambil dari database pada sisi server (server side) yang sering disebut database server.
Client server diaplikasikan pada aplikasi mainframe yang sangat besar untuk membagi beban proses loading antara client dan server. Pada awalnya pengertian client server adalah sebuah sistem yang saling berhubungan dalam sebuah jaringan yang memiliki dua komponen utama yang satu berfungsi sebagai client dan satunya lagi sebagai server atau biasa disebut 2-Tier. Ada beberapa pengertian lagi tentang client-server ini, tetapi pada intinya client server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.



Karakteristik Client-Server

Berikut merupakan karakteristik dari client-server :

  • Service
Untuk menyediakan layanan terpisah yang berbeda
  • Shared resource
Server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan resource .
  • Asymmetrical Protocol
Antara client dan server merupakan hubungan one-to-many. Client memulai komunikasi dengan mengirim request ke server. Server menunggu permintaan dari client. Kondisi tersebut juga memungkinkan komunikasi callback.
  • Transparency Location
Proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client. Client/server akan menyembunyikan lokasi server dari client.
  • Mix-and-match
Tidak tergantung pada platform
  • Message-based-exchange
Antara client dan server berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran message.
  • Encapsulation of service
Message memberitahu server apa yang akan dikerjakan.
  • Scalability
sistem C/S dapat dikembangkan baik secara vertical maupun horizontal
  • Integrity
Kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada client tetap pada komputer tersendiri.




Karakteristik sisi client (Client side)
o       Selalu memulai permintaan layanan
o       Menunggu dan menerima balasan dari server
o       Biasanya terhubung dengan server-server kecil dalam satu waktu
o        Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir (end user) dengan menggunakan GUI (Graphical User Interface).

 Karakteristik sisi server (Server Side)

o       Pasif
o       Menunggu permintaan dari client
o       Menerima permintaan dari client, kemudian memproses permintaan tersebut dan memberikan balasan / menjawab permintaan kepada client
o       Biasanya menerima koneksi dari sejumlah besar client
o       Tidak berinteraksi langsung dengan pengguna akhir

 Keuntungan Client-Server
Ada beberapa keuntungan yang dapat kita ambil dari penggunaan manajemen data telematika client server ini. Berikut adalah beberapa keuntungan tersebut :
  • Client-server mampu menciptakan aturan dan kewajiban komputasi secara terdistribusi.
  • Mudah dalam maintenance. Memungkinkan untuk mengganti, memperbaiki server tanpa mengganggu client.
  • Semua data disimpan di server Server dapat mengkontrol akses terhadap resources, hanya yang memiliki autorisasi saja.
  • Tempat penyimpanan terpusat, update data mudah. Pada peer-to-peer, update data sulit.
  • Mendukung banyak clients berbeda dan kemampuan yang berbeda pula.


Kelemahan Client Server
Selain memiliki kelemahan, penggunaan client server juga tentunya memiliki kelemahan. Berikut adalah kelemahan-kelemahan tersebut :
  • Traffic congestion on the network, jika banyak client mengakses ke server secara simultan, maka server akan overload.
  • Berbeda dengan P2P network, dimana bandwidthnya meningkat jika banyak client merequest. Karena bandwidth berasal dari semua komputer yang terkoneksi kepadanya.
  • Pada client-server, ada kemungkinan server fail.
  • Pada P2P networks, resources biasanya didistribusikan ke beberapa node sehingga masih ada node yang dapat meresponse request.


Manajemen data base sistem perangkat bergerak Open Service Gateway Initiative (OSGi)

Open Service Gateway Initiative (OSGi) adalah sebuah system dan aplikasi interoperability berbasis komponen platform yang terintegrasi. OSGi merupakan system modul dinamik untuk Java. Teknologi OSGi adalah Universal Middleware. Teknologi OSGi menyediakan sebuah service-oriented, lingkungan yang berbasis komponen untuk pengembang dan menawarkan jalan standard untuk mengatur siklus hidup software. Kemampuan ini dapat menambah nilai jangkauan dari computer dan peralatan yang menggunakan platform Java dengan sangat hebat. Teknologi OSGi mengadopsi keuntungan dari menambah time-to-market dan mengurangi biaya pengembangan karena teknologi OSGi menyediakan subsistem komponen yang terintegrasi dari pre-build dan pre-tested. Teknologi ini juga mengurangi biaya perawatan dan memberikan kesempatan aftermarket yang baru dan unik karena jaringan dapat digunakan untuk update secara dinamik dan mengirimkan service dan aplikasi di lapangan.



OSGi ARSITEKTUR

OSGi adalah sebuah set spesifikasi yang mendefinisikan sebuah komponen system dinamik untuk Java. Spesifikasi ini memungkinkan sebuah model pengembangan dimana aplikasi (secara dinamik) terdiri dari berbagai komponen yang berbeda. Spesifikasi OSGi memungkinkan komponen-komponennya untuk menyembunyikan implementasinya dari komponen lainnya ketika berkomunikasi melalui services dimana biasanya ketika hal ini berlangsung implementasi antar komponen dapat terlihat jelas. Model yang simple ini telah jauh mencapai efek dari segala aspek dari proses pengembangan software.

Lapisan OSGi

Definisi

  1. Bundles                           :bundles adalah komponen OSGi yang dibuat oleh pengembang/developer.
  2. Services                         :lapisan service menghubungkan bundles dalam sebuah jalan dinamik dengan menawarkan model publish-find-bind untuk objek Java yang lama.
  3. Life Cycle                          :API untuk menginstall, memulai, menghentikan, update dan menguninstall bundles.
  4. Modules                       :lapisan yang menjelaskan bagaimana bundles dapat mengimport dan mengexport kode.
  5. Security                             : Lapisan yang memegang aspek keamanan.
  6. Execution Environment    : menjelaskan class dan method apa yang ada di platform.
 Sumber : http://macansirkuit.blogspot.com/2012/11/manajemen-data-telematika.html