Artikel ini berisikan tentang Teknologi Sistem Informasi...

Friday, January 10, 2014

Tugas Arsitektur


Nama Kelompok :
-         Elsa Marisi Manurung (12110344)
-         Elyda Azarya (12110353)


Arsitektur Client – Server

Arsitektur pada jaringan Client - Server adalah model konektifitas jaringan yang membedakan fungsi - fungsi komputer sebagai Client (Komputer peminta) dan server (komputer pemberi).
Arsitektur ini membedakan sebuah komputer sebagai server sebagain pusat pemrosesan data dan pemberi pelayanan kepada terminal - terminal lainnya yang terhubung dalam sistem jaringan itu sendiri, komputer yang meminta pelayanan itu disebut sebagai client. Server juga dapat berfungsi sebagai pemberi layanan sharing file (file server), printer sharing, jalur komunikasi dan lain lain.
Pada model arsitektur ini, sebuah komputer hanya bisa berfungsi menjadi client saja atau menjadi server saja. Prinsip kerja dari arsitektur Client Server sederhana saja, dimana Komputer yang menjadi server akan menunggu datangnya permintaan dari Client, memproses permintaan dan memberikan hasil proses tersebut kepada client. Sedangkan client akan mengirimkan permintaan ke Server, menunggu proses selesai dan melihat hasil proses secara visual.

Arsitektur jenis Client Server bisanya diperuntukkan untuk jaringan yang berskala besar.

Protokol utama yang digunakan dalam arsitektur Client Server adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol), Sedangkan sistem operasi yang biasanya digunakan adalah Unix, dan Linux, serta beberapa server menggunakan Windows NT.
Di Internet, Lingkungan databasenya:
-    Menggunakan LAN untuk PC,
-    Masing - masing PC memiliki media penimpanan sendiri,
-    Arsitektur ini memungkinkan adanya Hardware Sharing dan Software Sharing.


Komponen Dasar Client Server

Pada dasarnya Client Server terdiri dari 3 komponen pembentuk dasar, yaitu Client, Middleware, dan Server. Gubungan dari ketiganya dapat digambarkan sebagai berikut :


Arsitektur File Server
•           Model pertama Client/Server
•           Semua pemrosesan dilakukan pada sisi workstation
•           Satu atau beberapa server terhubungkan dalam jaringan
•           Server bertindak sebagai file server

File server bertindak sebagai pengelola file dan memungkinkan klien mengakses file tersebut
•           Setiap klien dilengkapi DBMS tersendiri
•           DBMS berinteraksi dengan data yang tersimpan dalam bentuk file pada server
•           Aktivitas pada klien:
•           Meminta data
•           Meminta penguncian data
•           Tanggapan dari klien
•           Memberikan data
•           Mengunci data dan memberikan statusnya

Batasan File Server

•           Beban jaringan tinggi karena tabel yang diminta akan diserahkan oleh file server ke klien melalui jaringan
•           Setiap klien harus memasang DBMS sehingga mengurangi memori
•           Klien harus mempunyai kemampuan proses tinggi untuk mendapatkanresponse time yang bagus
•           Salinan DBMS pada setiap klien harus menjaga integritas databasse yang dipakai secara bersama-sama ð tanggung jawab diserahkan kepada programmer

Arsitektur Database Server

•           Klien bertanggung jawab dalam mengelola antar muka pemakai (mencakup logika penyajian data, logika pemrosesan data, logika aturan bisnis)
•           Database server bertanggung jawab pada penyimpanan, pengaksesan, dan pemrosesan database
•           Database serverlah yang dituntut memiliki kemampuan pemrosesan yang tinggi
•           Beban jaringan menjadi berkurang
•           Otentikasi pemakai, pemeriksaan integrasi, pemeliharaan data dictionary dilakukan pada database server
•           Database server merupakan implementasi dari two-tier architecture


1. Standalone (one-tier)

Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe.Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupun komputer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump-client” atau “dump-terminal”.Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host.Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya.
Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.

2. Client/Server (two-tier)

Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server.Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin database dijalankan pada server jarak-jauh.Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke client-nya.
Dalam client/server, client-client yang cerdas bertanggung jawab untuk bagian dari aplikasi yang berinteraksi dengan user, termasuk logika bisnis dan komunikasi dengan server database. Tipe-tipe tugas yang terjadi pada client adalah :
•           Antarmuka pengguna
•           Interaksi database
•           Pengambilan dan modifikasi data
•           Sejumlah aturan bisnis
•           Penanganan kesalahan

Model client/server memiliki sejumlah keterbatasan :
•           Kurangnya skalabilitas
•           Koneksi database dijaga
•           Tidak ada keterbaharuan kode
•           Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi

3. Three-Tier / Multi-Tier

Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur client/server.Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier).Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas khusus.Yaitu :
•           Layanan presentasi (tingkat client)
•           Layanan bisnis (tingkat menengah)
•           Layanan data (tingkat sumber data)
Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client.Logika bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat menengah.Lapisan layanan data berisi server database.Setiap tingkatan dalam model three-tier berada pada komputer tersendiri.
Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Client-server adalah suatu bentuk arsitektur di dalam suatu jaringan komputer atau internet, dimana client adalah perangkat yang menerima yang akan menampilkan dan menjalankan aplikasi (software komputer) dan server adalah perangkat yang menyediakan dan bertindak sebagai pengelola aplikasi, data, dan keamanannya. Server biasanya terhubung dengan client melalui kabel UTP dan sebuah kartu jaringan (network card).Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA.
Dan dalam penerapannya arsitektur Client-server terbagi menjadi beberapa kelompok salah satunya adalah Arsitektur Client Server Side. Pada arsitektur ini menerapkan respon dinamis, yang di-generate oleh pengguna teknologi server side. Terdapat banyak teknologi server side script yang populer saat ini, di antaranya yaitu:
  • Active Server Pages (ASP), merupakan teknologi Microsoft. Halaman-halaman web ASP biasanya memiliki ekstensi .asp atau .aspx.
  • PHP Hypertext Preprocessor (PHP), merupakan teknologi open source. Halaman-halaman web PHP memiliki ekstensi .php atau .php3.
  • Java Server Pages (JSP), merupakan teknologi Java - Sun, yang berisikan kode-kode Java dalam mengenerate halaman web dengan ekstensi file .jsp.

     Dengan teknologi server side script ini, kita lebih dimudahkan untuk memelihara, updating dan mengembangkan halaman-halaman web secara dinamis terutama untuk pengelolaan website yang dalam skala besar.Para developer perlu menyisipkan kode-kode program server-side ke dalam halaman HTML. Kode ini di-passing ke dalam interpreter yang akan memproses instruksi-instruksi di dalamnya dan men-generate HTML final yang akan ditampilkan di layar browser. Perlu diketahui bahwa kode-kode server-side script yang disisipkan dalam halaman HTML tidak dapat ditampilkan (invisible) oleh client walaupun client menampilkan source halaman web tersebut, dikarenakan server hanya mengirimkan kode HTML.

Dan dalam Client Server pada Jaringan Internet terdapat beberapa Protokol yang sering digunakan, yaitu :
  • HTTP (HyperText Transfer Protocol), digunakan dalam World Wide Web (WWW) yang berfungsi untuk transfer halaman web dan seluruh file yang terletak dalam halaman web seperti gambar, multimedia, attachment file, dan lain sebagainya.
  • FTP (File Transfer Protocol), berfungsi untuk transfer file dari server ke client atau sebaliknya.
  • SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), digunakan untuk pengiriman email.
  • Telnet Protocol, digunakan untuk membuka sesi telnet, yaitu sesi koneksi remote login dari satu komputer ke komputer yang lain.

     Web menggunakan protokol yang bersifat connection-less. Artinya setiap setelah terjadi interaksi antara client dan server, koneksi antara keduanya akan terputus, demikian seterusnya.


DAFTAR PUTAKA :

  • http://q2nsinfomasi08.blogspot.com/2012/01/telematika-dan-penerapan-telematika.html
  • http://nurindahhidayati.blogspot.com/2009/11/pengantar-telematika.html
  • http://suciptoardi.wordpress.com/2008/05/15/perkembangan-telematika-di-indonesia/
  • http://restuanjani.blogspot.com


No comments:

Post a Comment